Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Punceuek, Alat Pengukus Nasi ketan Tradisional Aceh

Punceuek merupakan salah satu alat memasak yang digunakan oleh masyarakat Aceh tempo dulu, dalam bahasa Indonesia punceuek diartikan alat untuk mengukus nasi pulut. 

Gambar ilustrasi

Bentuk dari Punceuek yaitu kerucut yang dianyarn dari daun iboh yaitu sejenis daun lontar, namun ada juga Punceuek yang dibuat dari upih pinang dengan cara dianyam lalu diberi lubang-lubang kecil agar air dapat menguap ke dalamnya, sedangkan jika membuatnya menggunakan daun iboh maka dapat menguap melalui selah-selah anyaman.

Punceuek biasanya digunakan masyarakat Aceh untuk memasak nasi pulut dengan cara dikukus. 

Dahulunya Punceuek dapat diperoleh dengan mudah, karena hampir semua wanita terutama ibu-ibu yang sering menganyam tikar dapat membuatnya.

Punceuek yang terbuat dari daun iboh bisa bertahan lebih lama yaitu bisa mencapai 2 sampai 3 tahunan, dibandingkan dibuat dari upih pinang yang hanya bisa digunakan sampai 5 kali pemakaian saja.

Punceuek digunakan untuk memasak nasi ketan dalam upacara-upacara tertentu yang memerlukan nasi ketan dalam jumlah yang banyak. 

Untuk cara memasak beras ketan menggunakan Punceuek yaitu sebagai berikut :

  1. Beras ketan direndam terlebih dahulu selama satu malam,
  2. Ambil sebuah keutuyong (kendi) dan diletakkan di atas tungku,
  3. Keutuyong atau kendi diisi air seperdua kendi lalu dipanaskan,
  4. Lalu masukan punceuek ke dalam mulut kendi, kernudian diisi dengan beras ketan yang telah direndam satu malam,
  5. lalu di atasnya ditutup dengan peune dan dibiarkan sampai nasi ketan menjadi matang.
Sumber : Buku Dapur Dan Alat Memasak Tradisional Provinsi Aceh milik Depdikbud

Post a Comment for "Mengenal Punceuek, Alat Pengukus Nasi ketan Tradisional Aceh"