Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Histori Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Palembang, Salah satu Masjid Tertua di Indonesia

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin merupakan Masjid Agung terbesar yang ada di Palembang, Masjid ini lebih dikenal dengan nama Masjid Agung Palembang karena memang sebelumnya masjid ini bernama Masjid Agung Palembang.

Gambar ilustrasi diambil dari hallo.palembang.go.id

Seperti dikutip dari mediasriwijaya.com karena lantaran dianggap menghilangkan sejarah kota Palembang dan sebagai bentuk penghargaan terhadap Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo, akhirnya nama Masjid Agung Palembang disepakati menjadi Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) I Jayo Wikramo, pada Sabtu 2 januari 2019 di halaman Masjid Agung Palembang sehingga nama baru tersebut di kukuhkan dengan nama Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo.

Masjid ini terletak di jantung kota Palembang tepatnya di Jl. Jend. Sudirman, 19 Ilir, Kec.Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Masjid ini merupakan salah satu Masjid yang tertua yang ada di Indonesia.

Suasana historis sangat kental di Masjid Agung Palembang ini yang merupakan Masjid kebanggaan wong Palembang, berada di kompleks seluas 15.400 meter persegi, masjid ini sudah menjadi salah satu bangunan cagar budaya yang dilindungi pemerintah sejak 2009.

Untuk arsitektur, Masjid ini memiliki 3 Gaya arsitektur yaitu Indonesia, China dan Eropa. 

  • Gaya khas arsitektur indonesia adalah pola struktur bangunan utama berundak tiga dengan puncaknya berbentuk limas dan ketiga Undakan inilah yang menjadi puncak masjid atau mustaka yang memiliki jenjang berukiran bunga tropis dan bagian ujung mustaka terdapat mustika berpola bunga merekah seperti bangunan dasar candi Hindu-Jawa, yang kemudian diserap Masjid Agung Demak.

  • Gaya khas arsitektur Eropa yaitu pada rupa jendela masjid yang besar dan tinggi serta pilar masjid berukuran besar yang memberi kesan kokoh. Untuk material bangunan seperti marmer dan kaca diimpor langsung dari Eropa.

  • Gaya arsitektur China dilihat dari masjid utama yang atapnya berbentuk limas dan terdiri dari tiga tingkat serta pada bagian atas sisi limas atap terdapat jurai daun simbar yang menyerupai tanduk kambing melengkung. Untuk setiap sisi limas memiliki 13 jurai yang berbentuk melengkung dan lancip seperti bentuk atap kelenteng. 

Keunggulan lain dari Masjid ini adalah

  • Parkiran Luas untuk Mobil dan motor
  • Bangunan luas dan Indah
  • Setiap hari selalu ada kajian terjadwal
  • Tersedia Perpustakaan di lantai atas
  • Memiliki Banyak Tempat Wudhu
  • Toilet banyak dan bersih

Menurut sejarahnya, Masjid Agung berdiri sejak sebelum tahun 1659 M, namun pada saat itu terjadi peperangan dengan Belanda dan akhirnya terbakar. Kemudian pada tahun 1738 M, Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo membangun kembali masjid tersebut di lokasi yang sama, yakni di kawasan 19 Ilir dan diresmikan pada tahun 1748 M, Itulah alasan Masjid Agung Palembang ini berganti nama menjadi Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo.

Saat awal pembangunannya, Masjid ini memiliki luas yaitu 1.080 meter persegi dengan kapasitas hingga 1.200 orang jemaah, namun untuk saat ini,  Masjid agung ini dapat menampung sekitar 15.000 jemaah. 

Berbagai renovasi terus dilakukan untuk memperluas dan memperindah bangunan masjid mengingat jumlah jemaah yang terus bertambah seperti :

  • Diperluas Lahan masjid oleh Sayid Umar bin Muhammad Assegaf Altoha dan Sayid Achmad bin Syech Sahab dibawah pimpinan Pangeran Nataagama Karta Mangala Mustafa Ibnu Raden Kamaluddin.

  • Pembangunan menara masjid Pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Najamudin (1758–1774).

  • Renovasi oleh pemerintah kolonial Belanda (1819-1821).

  • Renovasi pada tahun 1966-1969 oleh Yayasan Masjid Agung, sehingga lantai kedua dibangun dengan luas tanah 5.520 meter persegi dengan kapasitas 7.750 orang.

  • Pada tanggal 22 Januari 1970, penambahan pembangunan menara baru setinggi 45 meter, mendampingi menara asli bergaya Cina, yang disponsori oleh Pertamina dan diresmikan pada tanggal 1 Februari 1971.

  • Renovasi besar-besaran dilakukan oleh Gubernur Laksamana Muda Haji Rosihan Arsyad pada 1999 seperti memperbaiki bagian rusak, menambah tiga bangunan baru yakni bangunan di bagian selatan, utara, dan timur serta Kubah masjid pun turut mengalami perbaikan di beberapa sisinya.


Sember :
- https://hallo.palembang.go.id/petalokasi/index.php/Apps/tampilhalaman/131
- https://www.travelbelitang.com/2021/11/sejarah-masjid-agung-palembang.html
- https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Agung_Palembang
- http://www.mediasriwijaya.com/masjid-agung-palembang-resmi-berubah-nama

Post a Comment for "Histori Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Palembang, Salah satu Masjid Tertua di Indonesia"