Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Paylater Traveloka: Bahaya Pencairan Limit PayLater yang Bisa Berujung Membuat Rugi

Menelusuri.com - Anda mungkin telah mendengar tentang Cara Mencairkan Uang Pakai Paylater Traveloka ke Rekening dengan menggunakan layanan yang dikenal sebagai gestun atau gesek tunai. Banyak orang tertarik pada aktivitas transaksi ini karena memungkinkan mereka untuk mendapatkan uang dengan cepat, meskipun dengan berutang kepada pemilik merchant.

Terlalu sering, nilai transaksi yang besar dan bunga yang relatif rendah dapat menggoda banyak orang untuk menggunakan gestun. Namun, penting untuk diingat bahwa gestun adalah aktivitas yang ilegal dan berbahaya. Untuk memahami lebih lanjut mengenai apa itu gestun dan mengapa gestun berbahaya, simak penjelasan berikut.

Apa Itu Gestun? Sebelum memahami bahayanya, penting untuk memahami apa itu gestun. Gestun adalah jenis transaksi di mana seseorang melakukan pembelian barang atau jasa seolah-olah seperti biasa, tetapi sebenarnya mereka tidak menerima barang atau jasa tersebut. Sebagai gantinya, mereka menerima uang tunai dengan membayar biaya tertentu. Ini berbeda dengan tarik tunai, di mana seseorang menarik uang tunai dari mesin ATM resmi.

Saat ini, terdapat penyedia layanan gesek tunai atau pencairan limit PayLater yang memungkinkan pemilik PayLater untuk menarik uang tunai meskipun saldo rekening mereka tidak mencukupi. Dengan kata lain, gestun adalah cara cepat bagi pemilik PayLater untuk mendapatkan uang tunai dengan membayar biaya. Praktik gestun PayLater juga telah merambah ke dunia online, seperti di platform Instagram dan TikTok, menggunakan metode uang elektronik dan poin pada beberapa aplikasi khusus.

Bahaya Menggunakan Jasa Gestun

  1. Tindakan Ilegal: Bank Indonesia secara resmi melarang praktik gestun karena melanggar Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/11/PBI/2009 yang telah diubah dengan PBI No.14/2/2012 mengenai Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK). Praktik gestun dapat meningkatkan risiko kredit macet, dan pelanggarnya dapat dikenakan sanksi hukum.

  2. Risiko Pencucian Uang & Pencurian Data: Penggunaan gestun dapat membawa Anda ke dalam aktivitas kecurangan yang melibatkan pemilik merchant. Salah satunya adalah risiko terlibat dalam pencucian uang, karena gestun PayLater mengubah fungsi PayLater dari alat pembayaran menjadi alat berutang.

    Selain itu, praktik gestun yang marak di media sosial juga meningkatkan risiko penipuan. Penggunaan jasa gestun dapat menjerat Anda dengan janji biaya rendah. Setelah transaksi berhasil, jasa gestun tersebut dapat dengan mudah menghilang, meninggalkan Anda dengan kewajiban pembayaran untuk produk yang tidak pernah Anda terima.

  3. Potensi Kerugian Finansial & Tagihan Membengkak: Praktik gestun PayLater dapat mengakibatkan masalah keuangan bagi penggunanya, terutama jika mereka hanya mampu membayar pembayaran minimum, yang kemudian membuat tagihan semakin besar.

  4. Risiko Kredit Macet & Skor Kredit Buruk: Dengan menggunakan jasa gestun, tagihan dapat bertambah besar. Jika Anda tidak mampu membayar utang dan pendapatan Anda tetap, risiko kredit macet semakin tinggi. Ini dapat merusak skor kredit Anda dan membuat Anda kesulitan mendapatkan pinjaman atau kredit di masa depan.

Meskipun bahayanya gestun sudah jelas, masih banyak orang yang tergoda untuk menggunakan jasa gestun. Penyedia layanan gesek tunai sering kali menawarkan berbagai promo, cashback, dan bahkan kredit instan tanpa batas. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu memeriksa tawaran dari berbagai pihak sebelum menggunakan jasa semacam itu.

Selalu gunakan metode pembayaran yang aman dan sesuai dengan peruntukannya. PayLater Traveloka adalah salah satu layanan pembayaran yang aman, yang memungkinkan Anda membeli berbagai produk Traveloka seperti tiket pesawat, hotel, tur, dan atraksi wisata dengan sistem angsuran. Pastikan Anda menggunakan layanan ini sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak terjerumus dalam praktik gestun yang berbahaya.

Post a Comment for "Paylater Traveloka: Bahaya Pencairan Limit PayLater yang Bisa Berujung Membuat Rugi"