Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Puasa Intermittent ? Jenis, Manfaat, dan Cara Melakukannya dengan Benar

Apa Itu Puasa Intermitttent ?

Puasa intermitttent (Intermittent Fasting) adalah metode diet yang melibatkan siklus antara periode makan dan puasa dalam interval tertentu. Dalam pola makan ini, seseorang secara sadar membatasi waktu makan mereka selama periode tertentu dalam sehari, minggu, atau bahkan bulan. Selama periode puasa, konsumsi kalori dan nutrisi lainnya dihentikan atau dikurangi secara signifikan.

Jenis Puasa Intermitttent 

Terdapat beberapa jenis puasa intermitttent yang populer, di antaranya:

  • Metode 16/8: dalam metode ini, seseorang membatasi waktu makan mereka hanya dalam periode 8 jam dalam sehari dan berpuasa selama 16 jam.

  • Puasa Sehari Penuh: dalam metode ini, seseorang berpuasa selama 24 jam penuh, sekali atau dua kali seminggu.

  • Metode 5:2: dalam metode ini, seseorang mengonsumsi kalori sebanyak 500-600 dalam dua hari dalam seminggu, dan makan normal pada lima hari lainnya.

  • Alternate-day fasting: Bergantian antara hari puasa dan hari makan normal.

Meskipun tidak dianggap sebagai bentuk diet ketat, puasa intermitttent dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan dengan mengurangi asupan kalori, meningkatkan sensitivitas insulin, dan mengurangi peradangan dalam tubuh. Namun, seperti halnya dengan diet lainnya, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai puasa intermitttent sangat dianjurkan.

Manfaat Puasa Intermitttent

Puasa intermitttent atau puasa secara bergiliran memiliki beberapa manfaat potensial bagi kesehatan. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dikaitkan dengan puasa intermitttent:
  • Menurunkan berat badan: Puasa intermitttent dapat membantu menurunkan berat badan karena mendorong tubuh untuk membakar lemak sebagai sumber energi daripada glukosa.
  • Meningkatkan sensitivitas insulin: Puasa intermitttent dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh. Hal ini dapat membantu mencegah resistensi insulin yang seringkali terkait dengan penyakit diabetes tipe 2.
  • Menurunkan risiko penyakit kardiovaskular: Puasa intermitttent dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah, yang dapat membantu mencegah penyakit jantung dan stroke.
  • Meningkatkan fungsi otak: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa intermitttent dapat membantu meningkatkan fungsi otak dan meningkatkan konsentrasi.
  • Meningkatkan kesehatan sel: Puasa intermitttent dapat membantu meningkatkan kesehatan sel, karena dapat memicu proses autophagy atau pembersihan sel yang tidak sehat.
Namun, perlu diingat bahwa puasa intermitttent tidak cocok untuk semua orang. Orang yang memiliki masalah dengan gula darah atau masalah kesehatan lainnya harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba puasa intermitttent. Selain itu, puasa intermitttent juga tidak boleh dianggap sebagai pengobatan atau pengganti pengobatan medis yang sudah ada.

Cara Melakukan Puasa Intermitttent ?

Berikut adalah beberapa cara melakukan puasa intermittent:
  • Pilih jenis puasa intermittent yang sesuai denganmu: Ada beberapa jenis puasa intermittent, seperti 16/8, 5:2, dan eat-stop-eat. Pilihlah jenis puasa intermittent yang sesuai dengan pola hidup dan kebutuhanmu.
  • Atur jadwal: Setelah memilih jenis puasa intermittent yang sesuai, atur jadwal puasamu. Misalnya, jika kamu memilih 16/8, maka makan dalam jangka waktu 8 jam dan puasa dalam jangka waktu 16 jam.
  • Mulailah dengan perlahan: Jangan langsung memulai puasa intermittent dalam jangka waktu yang lama, mulailah dengan perlahan. Misalnya, jika kamu ingin memulai puasa 16/8, kamu bisa mulai dengan puasa 12 jam terlebih dahulu, lalu bertahap menambah jangka waktunya.
  • Pilih makanan yang tepat: Selama waktu makan, pilihlah makanan yang sehat dan bergizi tinggi. Hindari makanan yang mengandung banyak gula, tepung, atau makanan olahan.
  • Minum cukup air: Pastikan kamu minum cukup air selama waktu puasa dan waktu makan. Ini penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
  • Konsultasikan dengan dokter: Jika kamu memiliki masalah kesehatan tertentu, seperti diabetes atau gangguan makan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai puasa intermittent.
  • Perhatikan tubuhmu: Jika kamu merasa lelah atau lapar saat melakukan puasa intermittent, jangan memaksakan diri. Luangkan waktu untuk beristirahat dan jangan ragu untuk menghentikan puasa jika merasa tidak nyaman.
Itulah beberapa cara melakukan puasa intermittent. Pastikan untuk melakukannya dengan benar dan konsisten, serta berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan. Demikian dari kami, semoga bermanfaat.

Post a Comment for "Puasa Intermittent ? Jenis, Manfaat, dan Cara Melakukannya dengan Benar"