Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ngaji Pasaran di Bulan Ramadhan: Tradisi Keagamaan Menyambut Berkah

Menelusuri.com - Ngaji pasaran adalah tradisi ngaji (belajar membaca, memahami, dan menghafal kitab suci Al-Quran) yang dilakukan di bulan Ramadan oleh umat Muslim di Indonesia. Istilah "pasaran" merujuk pada buku-buku kitab kuning yang biasanya dipelajari dalam tradisi ini.

Tradisi Keagamaan Menyambut Berkah
Gambar Ngaji Pasaran Majelis Raudhatul Ulum

Kegiatan ngaji pasaran biasanya dilakukan di pondok pesantren atau masjid, dengan tujuan untuk menambah pengetahuan agama dan meningkatkan keimanan selama bulan Ramadan yang dianggap suci oleh umat Muslim. Biasanya, kegiatan ngaji pasaran dimulai setelah salat tarawih dan dilanjutkan hingga sebelum waktu sahur.

Selama kegiatan ngaji pasaran, para peserta akan mempelajari berbagai kitab kuning seperti Kitab Kuning Nahwu-Shorof, Kitab Kuning Fathul Qorib, Kitab Kuning Tafsir Jalalain, Kitab Kuning Riyadhus Shalihin, dan sebagainya. Kegiatan ini dianggap sangat penting bagi para santri dan umat Muslim, karena dianggap sebagai cara yang efektif untuk memperdalam pengetahuan agama, meningkatkan keimanan, serta mendapatkan pahala yang besar di bulan Ramadan.

Ngaji pasaran biasanya juga dijadikan ajang silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah antara peserta dan pengajar. Selain itu, kegiatan ini juga sering diiringi dengan kegiatan sosial seperti pemberian santunan dan pembagian makanan untuk kaum dhuafa atau yang kurang mampu.

Kegiatan ngaji pasaran ini tidak hanya dilakukan di Jawa, tetapi juga tersebar di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Kegiatan ini juga dianggap sebagai warisan budaya Islam yang sangat berharga dan perlu dijaga keberlangsungannya.

Post a Comment for "Ngaji Pasaran di Bulan Ramadhan: Tradisi Keagamaan Menyambut Berkah"