Apa itu Upacara Potong Gigi (Mepandes, Mesangih atau Metatah) Adat Bali

Upacara Potong Gigi atau Ritual keagamaan potong Gigi pada adat Bali biasanya disebut dengan mepandes, mesangih atau metatah. Upacara Potong Gigi ini merupakan salah satu ritual keagamaan yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali dan ritual ini harus dilakukan oleh anak ketika menginjak masa remaja atau beranjak dewasa atau akil balig.

Photo by instagram.com/gita_house_ubud

Upacara potong gigi ini merupakan bagian dari Manusa Yadnya. Manusa Yadnya artinya filosofi untuk memanusiakan manusia yang merupakan konsep siklus hidup dari bayi di dalam kandungan, lahir, hingga perkawinan. 

Upacara potong gigi ini bermakna untuk menemukan hakikat manusia dan terlepas dari Sad Ripu.

Arti dari Sad Ripu sendiri adalah enam jenis musuh manusia yang timbul akibat perbuatan yang tidak baik. Berikut ini enam jenis musuh manusia yaitu :

1. Kama artinya keinginan atau mengumbar nafsu
2. Lobha artinya sifat serakah
3. Krodha artinya marah dan dendam
4. Mada artinya mabuk
5. Moha artinya bingung dan angkuh
6. Matsarya: dengki dan iri hati

Maka dari itu jika keenam musuh ini menguasai manusia, maka orang tersebut akan lebih banyak berbuat tidak baik dan tidak benar. Dan didalam keyakinan umat Hindu, tiga dari enam musuh tadi diyakini sebagai pintu neraka. Tiga musuh tersebut adalah Kama,Lobha, dan Krodha .

Jadi ritual potong gigi ini dilakukan sebagai doa dan ritual untuk membangkitkan kekuatan spiritual dalam melawan keenam musuh tersebut.

Cara untuk memotong gigi ini dilakukan dengan mengikur kedua gigi taring dan empat gigi seri rahang atas. Namun, proses ini harus dilakukan dengan hati-hati karena pemotong gigi ini berisiko menyebabkan kerusakan gigi. 

Ketebalan email gigi adalah 2 milimeter, oleh karena itu bagian gigi yang dipotong tidak boleh lebih dari 2 milimeter. Dan Jika lebih dari itu, maka dentin gigi akan terpapar dengan udara dan bisa menyebabkan gigi terasa ngilu hingga kematian gigi.