Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Maulid Nabi dan Tradisi Barzanji: Mengenal Asal Usul dan Makna Kesenian Berjanji

Menelusuri.comBarzanji atau sering disebut sebagai "Berjanji" merupakan suatu kesenian atau kegiatan pembacaan riwayat Nabi Muhammad SAW yang biasanya dilakukan pada waktu Maulid Nabi untuk memperingati hari kelahiran Nabi, serta dalam berbagai kegiatan keagamaan lainnya.

Asal usul kata "Barzanji" berasal dari nama belakang penulis puisi dan syair terkenal, Ja'far Al-Barzanj. Syekh Ja'far Al-Barzanj bin Husin bin Abdul Karim lahir di Madinah pada tahun 1690 dan wafat pada tahun 1766. "Al-Barzanj" sendiri berasal dari sebuah daerah di Kurdistan, Barzinj, yang berarti 'Iqd al-Jawahir yang artinya "kalung permata".

Pembacaan kitab karya Ja'far Al-Barzanj menjadi tradisi yang dilakukan di tanah Arab dan kemudian menjadi tradisi juga bagi masyarakat Indonesia, terutama di daerah Banten, karena bersinggungan erat dengan agama Islam dan menghasilkan akulturasi budaya yang unik. Oleh sebagian orang, kesenian ini juga dikenal sebagai "Berzanji" atau "Berjanji".

Kesenian pembacaan karya Ja'far Al-Barzanj ini tidak boleh dipandang sebagai pertunjukan biasa, karena pembacaan kitab Al-Barzanji merupakan tradisi yang selalu dilakukan di bulan kelahiran Nabi Muhammad, yaitu Bulan Maulud menurut penanggalan Hijriah.

Kitab Al-Barzanji disusun untuk meningkatkan kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW, karena berisi tentang kehidupan Nabi Muhammad dari masa kanak-kanak hingga diangkat menjadi Rasul, sifat-sifat mulia yang dimilikinya, silsilah keturunannya, dan peristiwa-peristiwa yang dapat menjadi teladan bagi umat Islam.

Awalnya, kitab karya Ja'far Al-Barzanj ini dikarang khusus dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad. Namun, peringatan tersebut kemudian menjadi suatu tradisi Islam ketika pada tahun 1207 M, Muzaffar ad-Din di Mosul, Irak merayakannya, dan tradisi ini kemudian menyebar ke berbagai daerah, dari Maroko di belahan bumi sebelah barat hingga Papua di belahan bumi sebelah timur.

Tradisi Kesenian Barzanji telah dilakukan sejak Islam masuk ke Indonesia, dan masuknya Islam memberikan pengaruh besar pada kebudayaan Melayu, sehingga menghasilkan perpaduan antara budaya Islam dan budaya lokal setempat, yang berbeda-beda tergantung pada kultur awal masyarakat setempat.

Post a Comment for "Maulid Nabi dan Tradisi Barzanji: Mengenal Asal Usul dan Makna Kesenian Berjanji"